Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengusaha industri kecil menengah (IKM) untuk mengimplementasikan teknologi tepat guna baik dari aspek produksi, manajemen hingga pemasaran melalui Program Rebranding Startup4Industry (S4I).
"Selama ini, IKM telah memiliki peran strategis dalam memacu perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam adopsi teknologi. Program Startup for Industry hadir untuk menjembatani kebutuhan IKM terhadap solusi teknologi yang inovatif," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin.
Menurut dia, program tersebut menjadi langkah strategis untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri, khususnya bagi pelaku IKM, guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang diprediksi mencapai 90 miliar dolar AS hingga akhir tahun 2024.
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi dan pelaku industri untuk bergabung dalam ekosistem ini,” katanya.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor malesuada
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor malesuada
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor maleada
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor malesuada.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor malesuada.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras volutpat magna id tellus tempor malesuada.
Tas merupakan tempat yang terbuat dari bahan seperti kertas, plastik ataupun kain dan didesain dengan tali atau pegangan agar mudah dibawa.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang, Banten
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengusaha industri kecil menengah (IKM) untuk mengimplementasikan teknologi tepat guna
PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta mencatat telah melayani sebanyak 756.905 penumpang